Pernyataan tersebut disampaikan oleh salah satu kerabat Keraton Solo, GKR Wandansari atau yang lebih dikenal sebagai Gusti Moeng, saat ditemui wartawan di dalam area Keraton Solo pada Minggu (2/11/2025).
“Bagi masyarakat yang ingin melayat, kami membuka kesempatan di Masjid Pujasumo mulai besok pagi [Senin],” ujarnya.
Menurut Gusti Moeng, prosesi penyucian jenazah PB XIII telah rampung dilaksanakan. Sekitar pukul 18.00 WIB, Minggu sore, jenazah telah disemayamkan di dalam peti di Masjid Pujasumo, Keraton Solo.
“Sekitar jam enam sore baru dimasukkan ke peti setelah proses penyucian dilakukan di Masjid Pujasumo,” jelasnya.
Ia menambahkan, PB XIII sebelumnya menderita sakit berat dan menjalani perawatan di rumah sakit selama sebulan terakhir akibat komplikasi penyakit.
“Beliau sebenarnya sudah sangat lemah, tapi tetap menjalankan tugas Kembul Bujono bersama para abdi dalem. Kondisinya jadi semakin drop. Setahu saya, gula darahnya tinggi, kreatin juga tinggi, dan mengarah pada kerusakan ginjal,” terang Gusti Moeng.
PB XIII juga sempat menjalani cuci darah, namun tindakan itu terpaksa dihentikan karena kondisi tubuhnya tak lagi memungkinkan. Selama masa perawatan intensif, kondisinya sempat menunjukkan perbaikan, namun kemudian kembali menurun.
“Saat krisis kedua, saya sempat merasa seperti sedang berada di dekat beliau. Dalam penglihatan batin, beliau mengenakan baju koko putih, seolah bersiap menghadiri pesta. Saya merasa itu pertanda beliau akan berpulang. Secara medis tetap diupayakan, tapi pagi tadi, sekitar pukul 07.30 WIB, beliau akhirnya kembali ke hadirat Tuhan,” tuturnya.